BALIKPAPAN - Telkomsel menempati posisi 20 besar dunia sebagai operator seluler yang memiliki persentase pembayaran layanan data (non voice) terbanyak di dunia. Hal itu menunjukan bahwa pasar akses data melalui teknologi komunikasi makin besar.
"Dulu voice sebagai pendapatan terbesar, sekarang terbalik justru voice menjadi pelengkap dari akses data yang makin tinggi kebutuhannya," ungkap GM Network Operation Kalimantan Telkomsel Dedi Suherman kepada Wartawan di Kalimantan, Rabu (24/3/2010).
Dedi mengungkapkan, pendapatan Telkomsel dari trafik data yang dimanfaatkan oleh pelanggan diatas 30 persen pendapatannya secara nasional. "Ciri-ciri operator yang eksis dan tumbuh berkembang adalah meningkatnya penggunaan traffic data," kata Dedi.
Menurut Dedi, trafik data di Indonesia sangat tinggi terutama di kota besar. Di Indonesia, urutan penggunaan data tertinggi adalah Jakarta, dan kedua Balikpapan. "Kenapa kita selalu lakukan pengenalan pasar ke Kalimantan, seperti teknologi 3GS?, karena penetrasi pasarnya sangat tinggi seperti juga terjadi di Banjarmasin, Pontianak, dan Samarinda," tandasnya.
Tingginya penggunaan data di Telkomsel dikarenakan makin berkembangnya device selular yang makin bervariasi dengan aplikasi teknologi tinggi dengan dari harga yang tinggi hingga harga yang kompetitif.
"Kuncinya ada di device. Karena sekarang semua operator bergerak ke data tapi voice tidak bisa ditinggal," tandasnya.
Selain itu, Dedi mengungkapkan, harga yang ditawarkan di Indonesia termasuk murah jika dibandingkan negara di wilayah Asia atau eropa.
"Di Indonesia per mega hanya Rp1000 sedangkan di luar negeri bisa Rp200 ribu per mega, kata Dedi.
0 komentar:
Posting Komentar