"Subhanallah, Subhanallah." Beliau pun tetap bertasbih sampai tampak pada raut muka para sahabat (perasaan takut karena kemarahan beliau). Kemudian beliau bersabda: "Kasihanilah dirimu. Tahukah kamu siapakah Allah itu? Sungguh, kedudukan Allah jauh lebih Agung daripada yang demikian itu. Sesungguhnya, tidak dibenarkan Allah diminta sebagai perantara kepada siapapun dari makhluk-Nya…" dan seterusnya. (HR Abu Dawud)
Kandungan tulisan ini:
1. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam menolak dan tidak membenarkan orang yang mengatakan: "Kami meminta Allah sebagai perantara kepadamu." 2. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam marah sekali tatkala mendengar ucapan ini dan bertasbih berkali-kali, sehingga para sahabat merasa takut.
3. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam tidak menolak ucapan orang badui tersebut: "Kami memintamu sebagai perantara kepada Allah."
4. Tafsiran "Subhanallah" (artinya: Mahasuci Allah dari segala hal yang tidak layak dengan keagungan dan kebesaran-Nya).
5. Bahwa kaum muslimin meminta perantaraan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam (pada masa hidupnya) untuk memohon (kepada Allah) siraman hujan.
Dikutip dari buku: "Kitab Tauhid" karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Penerbit: Kantor Kerjasama Da'wah dan Bimbingan Islam, Riyadh 1418 H.
0 komentar:
Posting Komentar